Senin, 20 Maret 2017

(Review) PUSDIKLAT PT Krakatau Steel Cilegon (Doc magang)

Dokumentasi diambil pada tahun 2015 untuk kepentingan pribadi


http://www.youtube.com/channel/UC-0pd9mn18KJCDkUPHrfG1g

Minggu, 06 Juli 2014

KKM KREATIF VS KKM "TEBAR" PROPOSAL

bismillah
tulisan ini bukan untuk menggurui atau maksud mempropokasi. ini hanya curahan hati saya saja. selanjutnya terserah anda. (sebelumnya pastikan anda sudah lihat profil lengkap saya).
Insya Allah tanggal 7 agustus mendatang saya akan melaksanakan satu tahapan yang harus setiap mahasiswa jenjang S1 lakukan. kkm. sudah barang pasti kita, termasuk saya pribadi sibuk mempersiapkan nya. ada satu hal yang sering sekali saya dengar dan lihat di media sosial (facebook). mereka yang juga akan melaksanakan kkm sibuk merancang program, membuat program, proposal, tebar proposal. jujur ini bukan kali pertama saya menghadapi moment seperti ini, di jurusan saya Pendidikan Non Formal saya sudah dapatkan semua pengalaman-pengalaman itu, dari mulai identifikasi masalah, menentukan masalah, membuat program, membuat proposal, menyebar proposal untuk mencari dana, turun kelapangan langsung, sampai berhasil melaksanakan program yang kita buat. dari pengalaman-pengalaman itu jelas memiliki kesan masing-masing. dari mulai diremehkan, di usir, di PHP-in, di gantung, di putusin terus balikan lagi, lho ! (abaikan). Pokoknya semua nya berkesan deh dan jelas kita dapet pelajaran dari semua itu. balik ke masalah proposal. 
kkm apa harus ya tebar-tebar proposal? 
kenapa kita harus ngandelin hal-hal yang ga pasti sih?
program kerja bisa ga kalo di ganti sama produk kerja?
kita kan bisa buat produk yang bisa membantu masyarakat menyelesaikan masalah yang dibutuhkannya sendiri?
kenapa ngga kita coba manfaatkan sumber daya sumber daya yang tersembunyi untuk kita kembangin lalu dari situ kita bisa membuat produk kreatif yang ILMU nya di dapat dari kita para mahasiswa. lalu masyarakat tinggal meneruskan produk yang kita buat bersama nantinya. toh kita juga ga akan selamanya mengabdi disana kan??
semua kembali ke masyarakat. kita hanya membantu memberikan ilmu-ilmu dan hal-hal lain nya yang kita dapatkan di bangku kuliah dan tidak masyarakat punya..
membuat produk memang butuh dana. tapi, meminta dana ke instansi-instansi dengan cara menebar proposal tidak semudah ketika kita meminta uang ke orang tua kita kali...  itu makanya, tugas kita  membuat produk kerja sekreatif mungkin dengan memanfaatkan SDA & SDM yagn tersedia. bukan malah hanya sibuk menghabiskan waktu untuk "nebar" proposal untuk mencari dana. kecuali, untuk mencari jasa yah, mungkin itu beda lagi ceritanya.. 
saya pernah lihat di TV. ada mahasiswa yang berhasil membuat produk dari botol aqua bekas yang dipotong bagian atas & bawah nya sampai membentuk serupa tabung. lalu digunakan untuk melindungi setiap bibit padi yang sudah di tanam agar terhindar dari hama tikus. nah, ini simple kan? tapi lihat DAMPAK nya!! ini menjadi istimewa bagi masyarakat, karena mereka tidak pernah terfikirkan sebelumnya. bukan kah itu kunci dari pemecahan masalah?! 
dengan begitu produk yang kita buat akan selamanya bermanfaat, setidaknya kita pernah memberikan hasil yang berdaya guna bagi masyarakat. 
KITA MENINGGALKAN JEJAK, BUKAN MEMBUKA JALAN KOSONG TAPI TAK TERLIHAT CAHAYA SEDIKITPUN. 
Saya percaya ini tidak mudah, lah wong saya saja masih di tahap belajar dan berusaha menyamakan fikiran dengan anggota anggota lainnya dalam kelompok saya.. :)) terimakasih..

Kamis, 03 Juli 2014

PANTAS DI GUGU DAN DI TIRU

Seorang guru itu dikatakan berhasil ketika muridnya merasa rindu jika beberapa hari saja tidak di ajar olehnya. Dunia yg tadi nya tak ingin sekali dipahami berubah jadi terus dan ingin terus mendalaminya, "pembawaan". Rasa nya sudah paham, tapi tetap ingin terus belajar darinya, tidak ada kata habis wancana jika belajar dari nya. langka. Pembawaan nya dalam mengajar mengubah dari yang kita fikir itu batu keras besar berubah menjadi debu yang hanya sekali tiup, clear! Bisakah guru lain belajar dari caranya mengajar yang terbuka tapi tepat pada sasaran! Dia mengerti perasaan murid nya, sedih, kecewa, marah dia mampu tenangkan kita. Perjalan hidup ini rasanya sangat beruntung bertemu orang menyerupai malaikat seperti dia. "Kalian paham kan? Yang penting paham! Kalau kalian paham kalian mampu mengerjakan nya!"